Saat Bulan Puasa, Jumlah Wisman ke Indonesia Naik Tipis

Gedung Sapta Pesona Jakarta, 2 September 2013 - Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Januari hingga Juli 2013 tetap menunjukkan tren positif. Secara akumulatif Januari-Juli 2013 jumlah wisman yang masuk melalui semua pintu mencapai 4.872.262 wisman atau mengalami pertumbuhan 6,4% dibandingkan Januari-Juli 2012 sebesar 4.577.510 wisman.

Sementara itu kunjungan wisman pada Juli 2013 sebanyak 717.784 wisman atau naik 2,4% dibandingkan pada periode yang sama Juli 2012 sebanyak 701.200 wisman. Kenaikan pada Juli 2013 yang relatif tipis antara lain disebabkan bertepatan dengan bulan suci Ramadhan 1434 H sehingga kunjungan wisman dari pasar utama yang mayoritas penduduknya beragama Islam seperti Malaysia, beberapa dari negara Timur Tengah, dan Singapura mengurangi perjalanan mereka.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Pusat Data dan informasi (Pusdatin) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  (Kemenparekraf) menyebutkan, kunjungan wisman pada Juli 2013 dibandingkan Juli 2012 yang mengalami penurunan adalah yang berasal dari Uni Emirat Arab (turun 86,2%), Bahrain (turun 65,7%) dan Saudi Arabia (turun 59,3%). Penurunan juga dialami wisman yang berasal dari negeri tetangga Singapura dan Malaysia yang turun masing-masing 2,9% dan 13%.

Sedangkan kunjungan wisman pada Juli 2013 dibandingkan Juli 2012 yang mengalami kenaikan adalah yang berasal dari RRT sebesar 29,9%, Jepang (0,1%), Korea Selatan (4,0%), Taiwan (38,7%), Belanda (5,8%), Perancis (3,7%), Inggris (13,1%), India (18,7%), Jerman (4%), dan Filipina (12,6%).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu menjelaskan kenaikan jumlah wisman saat bulan puasa tahun ini tetap perlu diaparesiasi. "Tahun-tahun sebelumnya, saat bulan puasa trennya adalah turun, tapi tahun ini mengalami kenaikan. Kami berharap mendekati triwulan akhir, akan ada kenaikan jumlah wisman yang signifikan," papar Mari dalam jumpa pers bulanan di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta.

Mari juga menggarisbawahi bahwa untuk wisman, pertumbuhannya masih di atas pariwisata global. Berdasarkan global naik 5%, atau hampir mencapai 500 juta wisatawan. Meski dibayang-bayangi kondisi perekonomian global yang masih tidak menentu. Mari berharap pertumbuhan wisman yang menunjukkan tren positif saat ini akan terus berlangsung hingga akhir 2013 sehingga target kunjungan wisman pada tahun ini akan tercapai.

Kemenparekraf telah menetapkan target kunjungan wisman 2013 dalam tiga skenario yaitu target pesimistis 8,3 juta; target moderat 8,6 juta; dan target optimistis 8,9 juta wisman.

Pengunjung Obyek Wisata Saat Libur Lebaran 1434 H
Mari melaporkan hasil pemantauan terhadap pengunjung obyek wisata pada Hari H hingga h+3 libur Lebaran 2013 (1434 H) di sejumlah obyek wisata yang banyak dikunjungi masyarakat. Misalnya pengunjung Taman Safari Indonesia tercatat sebanyak 56.144 orang atau meningkat 0,14% dibandingkan periode yang sama Lebaran tahun 2012, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sebanyak 234.738 pengunjung atau naik 14,58%, Monumen Nasional (Monas) 46.409 pengunjung atau naik 15,22%, Candi Borobudur sebanyak 135.031 pengunjung atau naik 10,62%.

Pada kesempatan jumpa pers ini Mari juga memaparkan perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) pada triwulan pertama 2013 dimana berdasarkan provinsi tujuan yang banyak dikunjungi wisnus adalah Provinsi Jawa Timur sebanyak 10,52 juta, disusul Jawa Barat 8,04 juta, Jawa Tengah 7,55 juta, DKI Jakarta 3,32 juta, dan Sumatera Utara 2,70 juta.

Persiapan APEC
Mari Elka Pangestu menjelaskan kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition) menjadi pendorong utama pertumbuhan pariwisata pada tahun ini. Kegiatan konvensi internasional yang banyak mendatangkan wisman di antaranya rangkaian kegiatan konferensi APEC (Asia-Pacific Economic Cooporation) yang tahun ini acara puncaknya akan berlangsung di Nusa Dua Bali pada 7-8 Oktober 2013 mendatang.

Untuk APEC, Kemenparekraf mempunyai tiga kegiatan utama yang terkait dengan substansi adalah menyelenggarakan konferensi 'High Level Dialogue on Travel Facilitation', gala dinner dan peluncuran 'Sustainable Development', rencana akan dilakukan oleh Presiden RI, dan dilanjutkan dengan konferensi tingkat tinggi internasional pada 5-6 Oktober 2013.

Selain tiga kegiatan utama, Kemenparekraf juga menggelar pergelaran seni budaya saat gala dinner leader pada 7 Oktober 2013. "Kita juga mendukung spouse program, help desk, TVC dan Film APEC, serta dukungan pada media center," kata Mari.

Art Summit 2013, IPAM, dan Lomba Cerita Fiksi dan Non-fiksi
Untuk perkembangan ekonomi kreatif, Mari menjelaskan mengenai rencana Direktorat Jendral Ekonomi Kreatif berbasis Seni dan Budaya (EKSB) untuk menyelenggarakan Art Summit 2013 yang berlangsung di tiga kota Denpasar, Jakarta, dan Solo. Kegiatan Art Summit 2013 yang mengambil tema' Contemporary Performing Arts and Making it's Market ini merupakan side event KTT APEC di Bali.

Kegiatan event Art Summit 2013 ini antara lain pembukaan dan seminar di Denpasar *8-9 Oktober), pertunjukan karya-karya peserta Art Summit 2013 di Taman Ismail Marzuki (TIM) (12-23 Oktober), serta workshop dan penutupan di Solo pada 25-26 Oktober 2013.

Selain itu akan digelar IPAM 2013 (Indonesia Performing Arts Mart) di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta pada 13-16 November 2013. Penyelenggaraan IPAM 2013 kali in mengambil tema Performing Arts Market in Asia Century.

Sementara untuk kegiatan ekonomi kreatif berbasis Media, Desain, dan IPTEK, akan dilaksanakan lomba kompetisi menulis cerita fiksi dan non-fiksi yang akan berlangsung pada September 2013. Diharapkan kompetisi ini akan diikuti sekitar 600 penulis dari komunitas maupun individu dari 12 kota besar di Indonesia antara lain Aceh, Padang, Lampung, Purwokerto, Solo, Malang, Kupang, Ambon, Banjarmasin, Pontianak, Manado dan Jakarta.

Sebagai contoh untuk Provinsi Aceh, lomba menulis cerita fiksi dan non-fiksi akan diikuti Kelompok Studi Darussalam, Komunitas Jeuneurob, Pusat Kebudayaan Aceh Turki, Forum Lingkar Pena Aceh, Balai Sastra Samudra Pasai, Sekolah Menulis Dokarim, serta melibatkan stakeholder (Usaha Penerbitan dan Percetakan). Diharapkan dari hasil kegiatan ini akan muncul karya cerita fiksi dan non fiksi yang memiliki kualitas yang baik dan mampu bersaing dengan karya-karya yang ada di pasaran. (Puskompublik)