<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d4856836822884761110\x26blogName\x3dInfoGaya+Wisata\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://infogaya-wisata.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://infogaya-wisata.blogspot.com/\x26vt\x3d1514069125496477295', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Senin, 22 Oktober 2012

Investasi Diarahkan untuk Kawasan Pariwisata

JW Marriot Jakarta, 22 Oktober 2012 - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Pangestu menyambut baik tingginya minat investor untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia. Seiring dengan potensi dan pertumbuhan perekonomian Indonesia, pertumbuhan investasi di sektor pariwisata juga tumbuh secara signifikan. Mari Pangestu menyatakan investasi akan diarahkan untuk kawasan pariwisata karena akan mendukung peningkatan kualitas wisatawan. Sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional (RIPPARNAS) ada 88 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan dari 88 KSPN ada 16 akan yang diprioritaskan untuk 3-5 tahun ke depan.

"Dengan berinvestasi untuk kawasan pariwisata maka bukan hanya hotel, tapi juga daya tarik wisata yang lain juga akan dibangun. Cara seperti ini efektif untuk meningkatkan kualitas wisatawan karena dengan adanya kawasan pariwisata akan banyak daya tarik yang bisa mereka kunjungi. Pada akhirnya inmi akan meningkatkan lama tinggal dan jumlah uang yang mereka belanjakan. Di samping itu komunitas di sekitar kawasan juga mendapat manfaat," kata Mari Pangestu di acara Indonesia Tourism Investment Day (ITID) 2012 yang berlangsung di Jakarta hari ini.

Hingga September 2012, realisasi investasi untuk Penanaman Modal Asing (PMA) di sektor pariwisata telah mencapai Rp 6,9 trilliun (USD7,29 miliar), atau naik hampir dua kali lipat dibandingkan 2011 yang nilainya Rp2,422 triliun (USD2,5 miliar). Sementara untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) hingga September 2012 nilainya Rp860 miliar, naik dibandingkan tahun lalu yang totalnya Rp394,2 miliar.

Pada kegiatan ITID ini juga ditandatangani dua nota kesepahaman. Pertama, antara PT Banten West Java (Tanjung Lesung Project) dengan Linglife Holding Co., Ltd dan Damac Holding Co. Kedua, antara PT Bali Tourism Development Corporation (Mandalika Project) dengan PDAM Lombok Tengah dan PLN Pusat. Selain itu turut ditandatangani pula Lease Agreement antara PT Bali Tourism Development Corporationa dengan pihak Novotel Lombok. Nilai Invest ketiga proyek ini diperkirakan Rp2 triliun dan terdiri dari rencana pembangunan dan pembangan sarana akomodasi, masrina, dan senior senior citizen housing.

ITID adalah sebuah forum yang baru diadakan untuk pertama kali dan terselenggara atas kerjasama Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Badan Koordinasi Panaman Model (BKPM), Kementerian Koordinator bidanga Perekonomian, Kementrian Kehutanan, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Forum ini dihadiri oleh calon investor yang terdiri dari CEO, pengembang properti pariwisata di Indonesia, KADIN, Chambers of Commerce dari negara-negara ASEAN, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Singapura , Thailand, Uni Emirat Arab, Inggris, dan Amerika Serikat. Sementara dari Indonesia hadir perwakilan dari 7 Pengelola Kawasan Pariwisata (Anggota Asosiasi Kawasan Pariwisata Indonesia/AKPI), 6 Kabupaten/Kota, serta 2 potensi investasi yaitu di kawasan pulau-pulau kecil dan di kawasan Kehutanan.

ITID juga menawarkan proyek infrastruktur seperti Bandar Udara dan jalan tol. Sejauh ini sudah ada investor dari Korea Selatan yakni Samsung C&T yang tertarik untuk proyek pembangunan bandara di Majalengka, Jabar, Panimbang, Banten, dan Bali Utara.

13 Derah Pariwisata Nasional
16 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
12 Propinsi

1.
DPN: Medan-Toba, dan sekitarnya
KPPN/KSPN: (s) Toba dan sekitarnya
Prop: Sumut
DT: Geowisata
Jenis DT: Pemeliharaan - Revitalisasi

2.
DPN: Jakarta-Kepulauan Seribu, dan sekitarnya
KPPN/KSPN: (s) Kep Seribu dan sekitarnya
Prop: DKI Jakarta
DT: Bahari

KPPN/KSPN: (s) Kota Tua - Sunda Kelapa dan sekitarnya
DT: Budaya - Pustaka
Jenis DT: Pemeliharaan - Revitalisasi

3.
DPN: Borobudur-Yogya, dan segitarnya
KPPN/KSPN: (s) Borobudur dan sekitarnya
Prop: Jateng & DIY
DT: Budaya - Pusaka
Jenis DT: Pemeliharaan - Revitalisasi

4.
DPN: Bormo - Malang dan sekitarnya
KPPN/KSPN: (s) Bromo - Tengger - Semeru dan sekitarnya
Prop: Jatim
DT: Ekowisat
Jenis DT: Pemeliharaan - Revitalisasi

5.
DPN: Bali - Nusa Lembongan dan sekitarnya
KPPN/KSPN: (s) Kintamani-Danau Batur, dan sekitarnya
Prop: Bali
DT: Geowisata
Jenis DT: Pemeliharaan - Revitalisasi

KPPN/KSPN: (s) Menjangan, Pemuteran dan sekitarnya
Prop: Bali
DT: Bahari
Jenis DT: Pemeliharaan - Revitalisasi

KPPN/KSPN: (s) Kuta, Sanur, Nusadua, dan sekitarnya (MP3I)
Prop: Bali
DT: Bahari
Jenis DT: Pemeliharaan - Revitalisasi

6.
DPN: Lombok - Gili Tramena dan sekitarnya
KPPN/KSPN: (s) Rinjani dan sekitarnya
Prop: NTB
DT: Ekowisata
Jenis DT: Pemeliharaan - Revitalisasi

7.
DPN: Komodo - Ruteng dan sekitarnya
KPPN/KSPN: (s) Komodi dan sekitarnya
Prop: NTT
DT: Ekowisata
Jenis DT: Pemeliharaan - Revitalisasi

8.
DPN: Kelimutu - Meumere dan sekitarnya
KPPN/KSPN: (s) Enda - Kelimutu dan sekitarnya
Prop: NTT
DT: Ekowisata
Jenis DT: Pemeliharaan - Revitalisasi

9.
DPN: Palangkaraya - Tanjung Puting dan sekitarnya
KPPN/KSPN: (s) Tanjung Puting dan sekitarnya
Prop: Kalteng
DT: Ekowisata
Jenis DT: Perintisan - Pembangunan

10.
DPN: Toraja - Lorelindu dan sekitarnya
KPPN/KSPN: (s) Toraja dan sekitarnya
Prop: Sulsel
DT: Budaya-Pusaka
Jenis DT: Pemeliharaan - Revitalisasi

11.
DPN: Manado - Bunken dan sekitarnya
KPPN/KSPN: (s) Bunaken dan sekitarnya
Prop: Sulut
DT: Bahari
Jenis DT: Pemeliharaan - Revitalisasi

12.
DPN: Kendari - Wakatobi dan sekitarnya
KPPN/KSPN: (s) Wakatobi dan sekitarnya
Prop: Sultra
DT: Bahari
Jenis DT: Perintisan - Pembanunan

13.
DPN: Sorong-Raja Ampat dan sekitarnya
KPPN/KSPN: (s) Raja Ampat dan sekitarnya
Prop: Papua Barat
DT: Bahari
Jenis DT: Perintisan - Pembangunan

DPN - Daerah Pariwisata Nasional
KPPN - Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional
KSPN - Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
Jenis DT : Status Pengembangan Daya Tarik Saat Ini


Realisasi PMA dan PMDN Sektor Pariwisata (BPKPM)

Tahun 2006
Realisasi Rp. 1.295 Trilliun
PMA Rp. 1.115 Trilliun
PMDN Rp. 0.18 Trilliun
Pertumbuhan 0%

Tahun 2007
Realisasi Rp. 1.491 Trilliun
PMA Rp. 1.364 Trilliun
PMDN Rp. 0.127 Trilliun
Pertumbuhan 15.17%

Tahun 2008
Realisasi Rp. 1.807 Trilliun
PMA Rp. 1.569 Trilliun
PMDN Rp. 0.238 Trilliun
Pertumbuhan 21.18%

Tahun 2009
Realisasi Rp. 3.422 Trilliun
PMA Rp. 3.065 Trilliun
PMDN Rp. 0.357 Trilliun
Pertumbuhan 89.32%

Tahun 2010
Realisasi Rp. 3.511 Trilliun
PMA Rp. 3.464 Trilliun
PMDN Rp. 0.39 Trilliun
Pertumbuhan 2.60%

Tahun 2011
Realisasi Rp. 2.798 Trilliun
PMA Rp. 2.422 Trilliun
PMDN Rp. 0.394 Trilliun
Pertumbuhan -20.31%

September 2012
Realisasi Rp. 7.76 Trilliun
PMA Rp. 6.9 Trilliun
PMDN Rp. 0.86 Trilliun
Pertumbuhan 178%

Label: , , , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda